
Pengertian Dokumenter
Marry Warner, dalam bukunya yang berjudul “Photography : a Cultural History”, mengungkapkan definisi dokumenter secara umum, yaitu segala sesuatu representasi non-fiksi di buku atau media visual. Menurut majalah life, fotografi dokumenter adalah visualisasi dunia nyata yang dilakukan oleh seorang fotografer yang ditunjukan untuk mengkomunikasikan sesuatu yang penting, untuk memberi pendapat atau komentar, yang tentunya dimengerti oleh khalayak.
Dua hal yang harus dipahami dari definisi diatas, yaitu:
- Mengkomunikasikan sesuatu yang penting untuk memberi pendapat atau komentar, sesuatu yang penting disini bersifat subjektif. Bisa jadi sang fotografer menganggap apa yang ia angkat adalah sesuatu yang penting, namun khalayak tidak berpendapat seperti itu. Untuk itulah fotografi dokumenter juga bersifat privat. Sifat privat ini merupakan perkembangan konsep baru dalam fotografi dokumenter. Pelopornya adalah Robert Frank, karyanya dalam buku “The Americans” (1985), memuat 83 foto yang bercerita kehidupan penduduk Amerika kala itu. Setelah terbitnya The Americans, fotografi dokumenter memasuki perubahan ke arah kontemporer dengan banyaknya fotografer menarik diri dari kehidupan publik ke arah kehidupan privat, tentang pengakuan dan problem-problem dalam diri manusia.
- Dimengerti oleh khalayak, untuk membuat sebuah foto dokumenter yang bagus tentunya tidak hanya sekedar snapshot atau asal jepret, melainkan sebuah representasi visual dari keadaan yang menyentuh secara psikologi yang melibatkan emosi sebagai pengalaman personal. Untuk itu emosi sang fotografer menjadi penting, sehingga fotografer tidak hanya sekedar menghadirkan permasalahan dan realitas sosial.
Beberapa pengertian lain tentang dokumenter:
- Merekam atau menggambarkan dengan artistik kejadian faktual sebuah event atau fenomena sosial atau cultural (1969:8). (Kamus Webster)
- Merupakan evidence bagi sesuatu hal yang pernah ada atau terjadi, sehingga makna historisnya dapat digunakan ada waktu mendatang sebagai catatan atau laporan kebenaran objektif akan sesuatu hal yang pernah ada atau yang telah terjadi. (Graham Clarke)
Pengertian Foto Dokumenter
Elemen
utama foto adalah realitas, sementara estetika dan kreativitas
berfungsi sebagai pelengkap. Sementara itu, teks pengantar memberikan
konteks yang diperlukan, setidaknya menurut sang fotografer, supaya
audiens mendapat pesan yang utuh dari foto tersebut. yang terpenting,
teks pengantar menyampaikan pemaparan tentang suatu isu dalam bentuk
informasi yang tidak tergambar dalam foto.
Pada awal 1850-an, John Beasly Greene , melakukan perjalanan
ke Nubia untuk memotret reruntuhan di daerah itu , Pada 1970-an dan 1980-an ,
dokumenter tradisional dipasang oleh para sejarawan , kritikus , dan
fotografer. Allan Sekula , yang ide-idenya serta pengambilan gambar yang
dihasilkan , mempengaruhi generasi baru dokumenter .
Pada akhir 1990-an , peningkatan minat dalam fotografi
dokumenter dan perspektif jangka panjang .Nicholas Nixon, luas didokumentasikan
masalah dikelilingi oleh kehidupan Amerika.
Fotografer dokumenter Afrika Selatan Pieter Hugo terlibat
dalam mendokumentasikan seni tradisi dengan fokus pada komunitas Afrika .Fazal
Sheikh berusaha untuk mencerminkan realitas masyarakat yang paling miskin dari
negara-negara dunia ketiga yang berbeda.
Tokoh - Tokoh Fotografer Dokumenter
a) Amerika
- Berenice Abbott ,dia lahir pada tanggal
17 Juli 1898, dia salah satu fotografer di Amerika yang paling terkenal
untuk foto hitam putih dan desain perkotaan.
- Lee Friedlander,ia lahir pada tanggal
14 Juli 1934 , ia seorang fotografer Amerika dan salah satu artis di Amerika.
Pada tahun 1960-1970an, ia banyak memoto seperti struktur dibingkai oleh
pagar , poster dan tanda-tanda jalan.
- Eugene Richards, ia lahir tahun 1944,
Eugene adalah seorang fotografer dokumenter , Foto-foto yang dipublikasikan
eugene sebagian besar dimaksudkan sebagai sarana untuk meningkatkan kesadaran
sosial .
b) Eropa
- Eugene Atget,dia lahir pada tanggal 12
Februari 1857 ,atget adalah seorang pelopor fotografi dokumenter, terkenal
karena tekadnya untuk mendokumentasikan semua arsitektur dan jalan.
- Gertrude ,dia lahir pada tanggal 7 Juli
190,gertrude adalah seorang wartawan Swiss, dan dokumenter fotografer.
c) Afrika
- David Goldblatt ,dia lahir pada tanggal
29 November 1930 di Randfontein, Provinsi Gauteng ,Goldblatt adalah seorang
fotografer Afrika Selatan.
- Peter Magubane ,dia lahir pada tahun
1932,Peter adalah seorang fotografer Afrika Selatan.
d) Asia
- Raghu Rai ,dia lahir pada tahun
1942,Raghu adalah seorang fotografer dan wartawan foto India.
e) Australia
- Andrew Stark ,dia lahir pada tahun 1964
,Andrew Adalah seorang fotografer jalanan Australia terutama memotret di
Sydney.
Nilai Artistik/Estetika pada Sebuah Foto Dokumenter
Pesan lebih penting dari perantaranya. Artinya, nilai estetika tidak mengalihkan perhatian audiens dari pesan dalam foto. Estetika foto penting karena foto yang indah dapat memenangi perhatian audiensnya. Foto dokumenter dapat membuat audiens untuk memperhatikan pesan dan isu yang ada di balik foto tersebut, tidak hanya menikmati daya tarik visualnya. Bila foto diibaratkan sebagai jendela. Fotografi dokumenter bermaksud untuk membuka wawasan audiens, melihat kejadian dan peristiwa yang terjadi di luar sana. Sehingga akan timbul keinginan untuk menjadi subjek, untuk mengambil peran dalam suatu peristiwa.
Fungsi Fotografi Dokumenter
- Sebagai dokumen sejarah.
- Sumber kesenangan seni atau estetika.
- Mendorong perubahan politik dan sosial karena kemampuannya untuk menangkap “benar” sifat dari sebuah gambar atau lokasi.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan foto dokumenter
- Pilih subjek yang disukai; Jika subjek yang ditentukannya disukai gambarnya pun akan dibuat sebaik mungkin.
- Jangan terburu-buru; Semakin banyak waktu yang Anda habiskan untuk sebuah projek dokumenter, semakin besar kemungkinan Anda untuk menyaksikan sesuatu yang special atau unik, sehingga bisa menjadikan kisah Anda lebih dalam lagi.
- Melakukan riset terlebih dahulu; Cari informasi sebanyak dan sedetail mungkin yang berkaitan dengan subjek yang dipilih. ini bertujuan agar Anda mendapat gambaran yang lebih realistis tentang apa yang bisa dikerjakan. Dengan begitu ide-ide pun akan bermunculan.
- Gali inspirasi; Carilah inspirasi dengan cara menonton film dokumenter yang serupa atau mirip dengan subjek yang Anda pilih atau bisa juga dengan cara memikirkan dampak yang mungkin dihasilkan dari foto dokumenter yang Anda buat bagi masyarakat atau khalayak yang ada di sekita Anda.
- Mencari beberapa narasumber; Narasumber disini akan sangat membantu karena narasumber dapat menjelaskan subjek yang Anda pilih. Narasumber juga bisa menunjukan hal-hal menarik dari subjek yang Anda pilih, walaupun tidak secara mendetail. Tapi satu narasumber saja tidak cukup karena terkadang narasumber tidak mengerti apa yang kita inginkan. Jadi carilah beberapa narasumber agar dapat membantu jika hal ini terjadi.
- Meminta izin; Untuk hal ini Anda harus bisa berkomunikasi dengan subjek yang Anda pilih. Pastikan mereka baik-baik saja dan sadar dengan apa yang Anda kerjakan. Ini akan menimbulkan perasaan nyaman bagi subjek yang Anda pilih.
- Mencoba sesuatu yang baru; Munculkanlah kreatifitas yang baru dari pikiran Anda. Jangan menggunakan format yang sudah sering dipake oleh kebanyakan orang. Anda bisa memain-mainkan cahaya yang tersedia dan buatlah karya baru yang beda dari yang lain.
- Persiapkan segala sesuatunya dengan baik; Pastikan Anda membawa alat-alat yang Anda perlukan dan persiapkan pula mental Anda. Tetapi tidak usah mempersiapkan secara terlalu mendetail sehingga membuat Anda pusing sendiri. Cukup persiapkan kebutuhan dasarnya saja yang akan membuat segalanya lebih mudah
Langkah - Langkah Fotografi Dokumenter
a) Penelitian objek
Langkah Pertama, sebelum berpikir tentang mengambil kamera,
yang perlu kita lakukan adalah meneliti objek apakah tempat ini cocok /tidak
dalam pengambilan gambar.
b) Ide
Setelah meneliti ,saatnya mulai berpikir tentang bagaimana
cara memoto yang baik dan indah .
c) Cari Topik yang menarik
Cari topik yang menarik,supaya orang lain melihat hasil
karya kita,orang lain merasa kagum dan ingin melihat lebih jelas tentang topik
yang akan kita gunakan.
d) Foto sesuai kenyataan
Kita harus memoto secara fakta,supaya membuat orang lain
menarik melihat foto yang kita kerjakan,dan orang lain pun ingin melihat
kebenaran apa yang sedang terjadi.
e) Gambar yang besar
Kita memoto lebih baik dengan gambar yang besar ,supaya
objek yang kita foto lebih jelas tampaknya.
f) Rincian & Wajah
Ketika memoto , foto yang dihasilkan baiknya dengan merinci
supaya kelihatan jelas dari foto yang kita hasilkan.
g) Hubungan dengan objek
Jika objek kita terfokus pada orang, kita harus melakukan
pendekatan dengan objek tersebut supaya kita dapat memoto dengan baik.
h) Memoto dengan aturan
Kita harus memoto dengan aturan dengan artian kita harus
memoto yang sesuai supaya foto yang dihasilkan tampak bagus.
i) Menyusun Foto
Ketika sudah memoto ,kita harus menyusun/mengurutkan foto
dengan baik supaya indah dilihat orang.
j) Mempublikasikan foto
Ketika sudah menyusun /mengurutkan foto,saatnya kita untuk
mempublikasikan foto foto mana yang akan di publikasikan kepada orang-orang ,
majalah/surat kabar,dll F. War Photography
Sumber : http://lilipun.blogspot.com/2010_11_01_archive.html