Foto Benda diam (STILL LIFE PHOTOGRAPHY)Still Life Photography1 diambil dari Bahasa Inggris
yang terdiri dari “still” dan “life”. Still yang
artinya masih, tetap, diam (untuk benda mati) sedangka n life artinya hidup. Sehingga Still Life Photography berarti karya fotografi yang menjadikan benda mati sebagai
objek agar lebih terlihat hidup atau berbicara kepada audience untuk
menyampaikan pesan. Still Life Photography merupakan menciptakan sebuah gambar dari benda atau objke mati tampak jauh lebih hidup dan berbicara. Kata Still berarti benda diam atau mati sedangkan kata Life berarti hidup atau memberikan konteks kehidupan pada benda tersebut. Still life pun berfungsi sebagai alat untuk mengekspresikan emosional dari si pembuat gambar/foto. Still life dapat memberikan arti secara konteks fungsional maupun konteks ekspresif. Konteks fungsional dari fotografi still life berupa pemotretan benda dengan tujuan pembuatan katalog, brosur, iklan dan lain-lain. Still life berfungsi sebagai iklan atau komunikasi visual dalam konteks komersial. Dalam konteks ekspresif, foto still life dibuat sesuai selera, konsep dan emosi fotografer yang membuat foto still life tersebut atau seorang fotografer dapata mengekspresikan diri ke dalam fotonya. Ada 3 unsur dari fotografi still life menjadi lebih hidup, yaitu: pencahayaan, komposisi, dan properti. Properti berkaitan dengan benda-benda yang ditambahkan atau dikaitkan untuk menimbulkan kesan yang ingin ditampilkan dalam foto yang akan dibuat. Konsep rancangan atau story board# pada fotografi still life merupakan sebuah elemen penting. Dalam fotografi still life kita berhadapan dengan benda mati. Jika konsep fotografi still life merupakan sebuah keceriaan, maka sang fotografer harus memvisualisasikan benda mati tersebut terlihat tampak lebih hidup. Konsep dalam fotografi still life bertujuan untuk memberikan pesan dari fotografer yang menciptakan foto benda mati tersebut, pesan yang mengandung unsur yang akan disampaikan ke audiens. Dalam menyampaikan pesan tersebut, harus bisa menyamakan persepsi dengan audiens. Still life muncul dalam fotogarafi sebagai sebuah spesialisasi karena tidak semua emosi atau konsep yang hendak divisualisasikan bisa diwakilkan oleh seorang model. Fotografer juga menangkap pesan dari objeknya sendiri. Misalnya properti bunga. Begitu banyak arti, makna dan persepsi yang di tangkap dari sebuah bunga. Tidak perlu orang yang bercerita tentang arti, makna, dan persepsi dari bunga, kita dapat menggunakan berbagai simbol dalam mengungkapkan sesuatu. Sebuah kondisi dapa menjadi sebuah foto still life yang berhasil dengan memanfaatkan benda atau suasana. Dalam pemanfaatan benda, kepekaan fotografer dituntut untuk mengenali benda dari segi pencahayaan dan lain sebagainya. Namun dalam memanfaatkan suasana, fotografer harus bisa mengenali suasana seperti apa yang bisa dimanfaatkan untuk bisa mewakili ekspresi atau perasaan yang ingin di tuangkan dalam foto tersebut. Dalam belajar foto still life harus mengenali karakter benda yang akan kita gunakan sebagai properti dalam foto. Setiap benda mempunyai karakter yang unik. Oleh karena itu, fotografer pun dituntut untuk mengetahui cara mencahayainya dengan baik dan dapat menampilkan karakter dan tekstur benda. Masing-masing benda mempunyai sifat dan cara penanganannya masing-masing. Tiap benda mempunyai kapasitas untuk bisa mewakili konsep, baik ingin menampilkan sesuatu yang bersifat lembut, keras, dan lain sebagainya. Foto still life juga erat kaitannya dengan kepekaan seseorang, yaitu untuk berekspresi dengan melulu tidak menggunakan orang atau model. Fotografi still life mutlak memerlukan tiga unsur yang sudah disebutkan di atas. Jika fotografer ingin menampilkan sisi kontradiksi sifat suatu objek maka fotografer dituntut untuk pandai memilih dan mengatur pencahayaan, properti dan komposisi. Karena untuk menciptakan sifat kontradiktif bukan merupakan keterbatasan benda. Fotografer harus pandai-pandai mengeksplorasi, apakah benda tersebut mempunyai sisi lain dari yang selama ini. Sebagai contoh adalah sebuah batu, asumsi dan sifat batu adalah keras, tak mudah hancur dan tegar. Tapi kalau hendak membuat konsep lembut dengan properti batu, bisa menggunakkan properti bunga untuk menghiasi batu tersebtu. Dilengkapi dengan efek cahaya lebut dari Softbox# sisanya tinggal kreatifitas dari seorang fotografer. Konsep rancangan atau story board# pada fotografi still life merupakan sebuah elemen penting. Dalam fotografi still life kita berhadapan dengan benda mati. Jika konsep fotografi still life merupakan sebuah keceriaan, maka sang fotografer harus memvisualisasikan benda mati tersebut terlihat tampak lebih hidup. Konsep dalam fotografi still life bertujuan untuk memberikan pesan dari fotografer yang menciptakan foto benda mati tersebut, pesan yang mengandung unsur yang akan disampaikan ke audiens. Dalam menyampaikan pesan tersebut, harus bisa menyamakan persepsi dengan audiens. Still life muncul dalam fotogarafi sebagai sebuah spesialisasi karena tidak semua emosi atau konsep yang hendak divisualisasikan bisa diwakilkan oleh seorang model. Fotografer juga menangkap pesan dari objeknya sendiri. Misalnya properti bunga. Begitu banyak arti, makna dan persepsi yang di tangkap dari sebuah bunga. Tidak perlu orang yang bercerita tentang arti, makna, dan persepsi dari bunga, kita dapat menggunakan berbagai simbol dalam mengungkapkan sesuatu. Sebuah kondisi dapa menjadi sebuah foto still life yang berhasil dengan memanfaatkan benda atau suasana. Dalam pemanfaatan benda, kepekaan fotografer dituntut untuk mengenali benda dari segi pencahayaan dan lain sebagainya. Namun dalam memanfaatkan suasana, fotografer harus bisa mengenali suasana seperti apa yang bisa dimanfaatkan untuk bisa mewakili ekspresi atau perasaan yang ingin di tuangkan dalam foto tersebut. Dalam belajar foto still life harus mengenali karakter benda yang akan kita gunakan sebagai properti dalam foto. Setiap benda mempunyai karakter yang unik. Oleh karena itu, fotografer pun dituntut untuk mengetahui cara mencahayainya dengan baik dan dapat menampilkan karakter dan tekstur benda. Masing-masing benda mempunyai sifat dan cara penanganannya masing-masing. Tiap benda mempunyai kapasitas untuk bisa mewakili konsep, baik ingin menampilkan sesuatu yang bersifat lembut, keras, dan lain sebagainya. Foto still life juga erat kaitannya dengan kepekaan seseorang, yaitu untuk berekspresi dengan melulu tidak menggunakan orang atau model. Fotografi still life mutlak memerlukan tiga unsur yang sudah disebutkan di atas. Jika fotografer ingin menampilkan sisi kontradiksi sifat suatu objek maka fotografer dituntut untuk pandai memilih dan mengatur pencahayaan, properti dan komposisi. Karena untuk menciptakan sifat kontradiktif bukan merupakan keterbatasan benda. Fotografer harus pandai-pandai mengeksplorasi, apakah benda tersebut mempunyai sisi lain dari yang selama ini. Sebagai contoh adalah sebuah batu, asumsi dan sifat batu adalah keras, tak mudah hancur dan tegar. Tapi kalau hendak membuat konsep lembut dengan properti batu, bisa menggunakkan properti bunga untuk menghiasi batu tersebtu. Dilengkapi dengan efek cahaya lebut dari Softbox# sisanya tinggal kreatifitas dari seorang fotografer. Fotografi still life dapat dilakukan tanpa harus menggunakan kamera medium format digital yang sangat mahal atau lampu Broncolor yang sangat mewah. peralatan memotret jenis apapun dapat kita pakai untuk memotret still life. Bahkan kamera pocket dan kamera lensa ultra wide pun bisa kita pakai. tidak harus menggunakan kamera DLSR/LSR yang canggih dengan lensa marco yang mahal. Tidak ada batasan untuk memakai peralatan fotografis. Semua tergantung pribadi masing-masing fotografer dan konsep yang hendak diciptakannya. Dari segi lighting tidak ada batasan tertentu. Dengan minimal satu lampu dan maksimal sebanyak-banyaknya. Lighting pun tidak selalu mengunakan artifical lighting (flash), sinar matahari pun dapat kita mangfaatkan untuk menciptkan foto still life. Mengenai bayangan, tidak semua bayangan harus di hilangkan. Semuanya tergantung dengan kosep yang kita buat, kadangkala kita ingin menampilkan konsep keras atau kasar, dan untuk membuat hal itu terjadi tekstur dan bayanggan sangat di butuhkan. Dalam Era digital, peran lampu portable flash dapat di gantikan dengan lampu tungsten atau halogen selam kita menggunakan tripod dan menggatur supaya white balance tidak terlalu kuning, maka kita dapat membuat foto still life yang bagus. Hal yang paling penting kita perhatikan dan kuasai adalah teknik pencahayaan walaupun dengan menggunakan alat seadanya. Berikut ini tips untuk mengambil gambar still life: 1. Menguasai teknik pencahayaan 2. Menguasai teori komposisi fotografis 3. Pintar-pintar dalam mengenali objek. Terkadang walaupun “simple” namun indah, artinya jangan ada saling tindih frame. Selain memikirkan peralatan memotret yang canggih dan mahal, lebih baik kita menguasai teknik pencahayaan dengan alat seadanya. Pencahayaan adalah teknik element dalam foto still life. Cahaya mempunyai arah, jenis, sifat dan karakter cahaya yang harus dipahami. Kesimpulannya adalah jangan takut untuk memotret still life. Tips untuk melakukan foto still life adalah :
Fotografi still life adalah manispestasi jargon fotografi dari to-make-pictures. Karena seorang fotgrafer harus bisa membuat foto. Dan ini sangat bertentangan dengan jargon to-make-picture yang populer selama ini. Fotografi still life membuat seorang fotografer berusaha bagaimana menciptakan, membuat foto dan membuatnya tampak lebih hidup. FOTO MAKANAN (FOOD PHOTOGRAPHY)Food Photograpy masih bagian dalam fotografi komersial yang bertujuan untuk menghasilkan foto-foto yang menarik dari foto makanan untukdipasang atau digunakan dalam iklan, majalah makanan, kemasan makanan. Food photography sekarang sudah berkembang begitu menonjok, dengn menerapkan konsep photo tentang makanan disini sang photographer seolah-olah ditantang berfikir kreatif untuk membuat foto makananyang menarik dan dapat mengundah hasrat untuk mencoba makanan tersebut ketika orang melihat walaupun hanya melihat dalam foto. Sekarang dijalan-jalan sudah sering kita melihat contoh foto makanan, dari berupa iklan menu makanan hotel berbintang, menu cafe sudah banyak menggunakan foto makanan, sehingga ketika orang melihat iklan yang berisikan tentang foto makanan tersebut, orang-orang menjadi tertarik utuk mencoba. itulah kenapa food photography ini digolongkan sebagai fotografi komersial. dalam membuat food photography ini sang photografer setidaknya menetapkan konsep foto makanan yang akan dibuat itu bagaimana, sasaran, kolaborasi warna dan tapilan yang menarik, dan setidaknya ada 9 aspek penting yang diperuntukkan dalam membuat food photography ini yaitu:
Yang perlu diperhatikan saat memotret makanan yaitu: 1. Apa jenis makanan yang akan kita foto? Makanan yang akan kita poto tergantung pada tema apa yang akan kita pilih. Misalnya kita akan membuat tema kebudayaan daerah Indonesia,maka makanan yang kita pilih yaitu makanan khas dari beberapa suku di Indonesia yang tentunya menarik perhatian pembacanya. 2. bagian sisi mana yang akan kita tonjolkan? Misalkan kita diminta untuk memotret es krim enak, sudah tentu kita harus menonjolkan kesegaran dari es krim tersebut dengan memotret dari bagian samping atau atasnya. 3. Bagaimana cara penyajian dari makanan tersebut? Melalui foto yang kita ambil, kita harus membuat orang akan tertarik untuk mencobanya. Maka dari itu, kita harus memperhatikan penyajian dari makanan itu. 4. Mencoba bereksperimen Mulai mengiris atau membedah sedikit makanan tersebut. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dari sisi teknik foto atau kamera dalam pengambilan foto still life: a) Komposisi dan angle Memilih aksesoris yang membuat makanan tersebut tampak lebih menarik, misalnya sendok yang berwarna-warni. b) Lighting Cahaya yang secara tidak langsung datang ke makanan melalui celah jendela misalnya, akan menambah keindahan dari makanan tersebut. Kita hanya perlu mengatur posisi makanan agar cahaya yang menghampirinya menjadi indah. c) Background Cari background atau latar yang bagus dan menarik dan yang pasti kontras dengan foto makanan tersebut. d) White Balance Mengatur white balance yang sesuai dengan foto makanan yang kita potret. Kalau foto makanan kita lebih berwarna terang, sebaiknya menggunakan tone warm. e) Tripod Tripod juga diperlukan dalam mengambil gambar makanan yang akan kita potret, tetapi harus menyesuaikan situasi tempat dan kondisi. Misal kita ingin memotret makanan jalanan yang pengunjungnya ramai dan berdesakan, maka kita sebaiknya tidak perlu menggunakan tripod agar tidak mengganggu kenyamanan orang lain. f) Detail Memperhatikan detail makanan tersebut, satu komponen pun dari makanan tersebut sebaiknya jangan terlewatkan agar tidak mengurangi keindahan maupun bagian dari makanan tersebut. g) Motret Macro Motret macro adalah mengambil foto dengan jarak yang sangat dekat untuk mendapatkan detail yang sangat tinggi pada sebuah objek berukuran kecil dan tekstur dari foto makanan tersebut. h) Be creative Membuat makanan tersebut lebih menarik dengan kreativitas sang pemotret, misalnya membubuhkan minyak zaitun ke makanan agar makanan tersebut tampak lebih berkilau. Cara membuat foto makanan yang menarik : 1) Perhatikan teknik pencahayaan Memotret makanan biasanya dilakukan dalam ruanga n atau studio. Karenanya lampu flash amat diperlukan, pastikan arah lampu flash bukan dari depan objek namun dari samping atau belakang. Teknik fotografi ini mudah dilakukan terlebih lagi bila latarbelakangnya putih karena warna putih mampu menetralisir cahaya. Dan lebih bagus lagi bila Anda menggunakan cahaya matahari. Teknik sederhananya adalah dengan menggunakan cermin kecil untuk memfokuskan cahaya pada bagian-bagian tertentu dari piring untuk membantu mengurangi bayangan yang keras atau untuk menarik perhatian pada area yang diinginkan. 2) Teknik pengambilan angle Gambar terbaik akan dihasilkan baik dengan mengambil gambar serendah mungkin. Maksudnya ambil sudut terendah dari objek namun bukan dari bawah objek. 3) Memotret sesegera mungkin Makanan yang baru saja selesai dimasak akan terlihat begitu segar, jadi segera ambil gambar saat komposisi warna makanan masih terlihat fresh di mata kamera. Gunakan minyak untuk membantu menciptakan efek mengkilat pada makanan dengan cara mengoleskannya. 4) Gunakan warna netral untuk latar belakang objek Warna putih juga bisa mengimbangi komposisi warna jika objek foto adalah makanan dengan bahan-bahan yang colourful. Efek mewah juga akan terpancar jika kamu menggunakan piring putih saat penyajiannya. 5) Fokuskan pada detail objek Misalnya kamu akan memotret sepiring steak, pastikan bekas tanda panggangan yang berselang-seling pada daging terlihat jelas dan berada pada posisi yang sempurna di atas piring. Atau jika kamu akan memotret sushi, maka pastikan setiap potongan ditempatkan secara menarik. Usahakan tidak terlalu membuat isi piring terlalu penuh yang justru akan mengurangi keindahannya. 6) Crop in tightly Usahakan untuk mengedit hasil foto dengan komposisi objek benar-benar mendominasi frame. Step terakhir ini akan lebih mudah dilakukan jika saat memotret kamu sudah mengambil objek foto dengan fokus yang baik. Dengan demikian akan lebih mudah terlihat hal-hal detail pada objek foto. FOTO IKLAN (ADVERTISING PHOTOGRAPHY#)Advertising# dalam pengertian bahasa indonesia adalah pariwara jadi iklan bisa diartikan sebagai berita atau pesan yang dapat mendorong khalayak untuk dapat tertadik dengan barang atau jasa yang ditawarkan dan iklan juga harus harus memiliki sifat persuasi. Photography berasal dari kata yunani yaitu “photos” : cahaya dan “Grafo” adalah proses melukis dengan cahaya.Advertising fotograph adalah pengemasan pesan dengan menggunakan media cahaya yang berisikan berita atau pesan untuk dapat mendorong khalayak utuk tertarik tehadap pesan yang telah dikemas dalam iklan untuk mempromosikan barang atau jasa yang bersifat persuasi. Advertising fotograph sebenarnya sangat bertujuan untuk dunia periklanan dimana badan atau badan usaha dapat mempromosikan suatu barang dan jasa agar sesuatu yang ditawarkan dapat diminati orang. dalam pembuatan advertising fotograph harus menggunakan selogan, kata, simbol yang menarik agar orang yang melihat menjadi terkesan dan pastinya harus bersifat persuasi.dalam advertising fotograph dibebaskan untuk menunjukkan kekreatifitas dalam mengolah dan membuat suatu iklan yang dikemas dengan baik menggunakan unsur cahaya, advertising fotograph banyak menghasilkan karya yang sangat kreatif dan terkadang diluar nalar. Fotografi iklan memiliki fungsi untuk menyampaikan ide atau ilusi.Fotografi iklan mempunyai cakupan yang sangat luas. Objek apapun dapat dijadikan karya foto yang memiliki nilai jual yang tinggi, sehingga tiap fotografer yang menggeluti bidang ini perlu memiliki bekal atau dasar pengetahuan fotografi yang luas terhadap hal yang berkaitan dengan aktivitasnya, diantaranya sebagai berikut: - Perangkat pemotretan - Aksesoris pendukung - Perangkat lighting - Manajemen dan wawasan untuk mendukung kreatifitas dan kelancaran kerja Fotografi iklan harus memiliki konsep dan desain yang matang karena foto merupakan bagian terpenting dalam sebuah pemotretan. Konsep tersebut harus mengandung 5w + 1 H (what,who,when,why,where + how) Fotografi iklan dapat bersifat: 1. Hard selling: Menjual produk secara langsung 2. Soft selling: Menjual produk tetapi kita tidak dapat melihatnya secara langsung, biasanya yang dijual adalah sebuah pencitraan di dunia fotografi komersial, mulai dari still life, table top, background table, product shot dan pack shot semuanya mempunyai satu kesamaan. Fotografi iklan ditujukan untuk memvisualisasikan komoditas (bisa berupa produk secara nyata maupun tidak) guna memenuhi tuntutan klien dalam mengiklankan bentuk usahanya. Peran seorang fotografer dalam hal pembuatan foto iklan adalah membuat foto iklan tersebut dengan aspek teknis dan estetika yang dimiliki sehingga foto tersebut menjadi foto yang memiliki nilai jual dan membuat khalayak tertarik dan berminat. Terdapat beberapa hukum yang mencangkup foto komersial dalam kebutuhan periklanan, yaitu semakin besar ukuran sensor (ukuran film pada fotografi analog), maka foto yang dihasilkan akan semakin baik pula. Sifat dari foto produk mempunyai jam kerja yang lama dan cukup "slow", dalam pengertian ini foto harus dilayout dan di-style oleh fotografer dan stylist sampai menjadi foto"matang". Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan foto ini adalah: - Jenis kamera - Ukuran lensa - Luas studio - Lighting system - Pemahaman teknis fotografi dan lighting - Fidelity (detail-detail yang tercipta dari hight light dan shadows) Seorang fotografer biasanya mendapat sebuah arahan dari seorang pengarah kreatif (Creative Director) atau pengarah seni (Art Director) dan Stylist. Fotografer bertugas memberikan sebuah respon kepada Art Director atau Creative Director agar dapat diketahui sejauh manakah konsep tersebut dipahami guna meminimalisir sesuatu yang tidak diinginkan.Menurut kegunaannya, foto iklan di bagi dalam beberapa jenis: 1. Editorial Fotografi; adalah foto yang dibuat untuk mengilustrasikan suatu cerita atau ide dalam kontek sebuah penerbitan atau majalah. 2. Coorporate Fotografi; biasanya foto yang dibuat digunakan sebagai alat publik relation dari korporasi-korporasi besar, biasanya berbentuk company profile. 3. Stock Fotografi; adalah pembuatan stok foto untuk dijual ke agensi-agensi stok foto. Foto dapat memberikan daya tarik tersendiri bagi pembaca
atau khalayak, dan daya tarik dari foto tersebut harus dapat diciptakan untuk
menghasilkan sebuah foto iklan yang baik. Bukan hanya skill yang diperlukan,
namun objek yang diambil juga harus mendukung. Tidak hanya mata dan tangan yang bekerja, namun hati dan perasaan juga
harus bekerja pada saat pengambilan gambar. Foto yang diambil dengan perasaan
pasti akan mengandung kesan yang lebih dalam dan hal ini sangat berpengaruh
pada hasil gambar yang didapatkan.
Ada beberapa jenis fotografi dalam advertising photografi yaitu :
Dalam food photography hal yang perlu diperhatikan adalah warna dan lighting. Mengingat jika seseorang melihat sebuah makanan, mereka akan tertarik kepada makanan yang berwarna dan menyerupai aslinya. Dalam Fashion Photography yang perlu diperhatikan adalah model, serta pakaian apa yang dikenakannya serta kombinasi warna dari semua aspek tersebut. Sesuaikan image model dengan pakaian yang akan dipakainya. Dalam still life photography seorang fotografer harus membentuk expressive power of photograhy, yang terdiri dari:
Journalism Photograhpy merupakan foto-foto yang mengandung unsur berita, seperti siapa, mengapa, kapan (5w+1h). Kualitas foto bukanlah hal yang terpenting, namun moment dalam foto sangat diperhatikan. Architecture photography, yang terpenting garis-garis horizontal dalam sebuah gedung tidak boleh terdapat adanya distorsi. Misalnya seperti foto sebuah bangunan, tidak boleh terlihat miring. PERTANYAAN:
Picture: 1. Foto Still Life Photography / Foto Piano: Abdul Karim Suhadha (1105463) 2. Foto Food Photography : Dicky Aprisandy Fatah (1104735) 3. Foto Adversting Photography / Foto Iklan : Abdul Karim Suhadha (1105463) |
Fotografiana > 6. Keahlian Khusus >