oleh : Arief Ramdhan R( 1103604 ) dan ( 1105998 ) A. Apa itu Sport Photography ?Pada pembahasan sebelumnya kita telah banyak membahas tentang apa itu fotografi, karena kami diberi kesempatan untuk membahas tentang sport photography, maka kami akan mencoba untuk mengulas tentang foto olahraga atau juga disebut dengan sport photography. tapi sebelum kita membahas lebih jauh tentang apa itu sport photography, tak ada salahnya kita mengulas kembali apa itu fotografi dan olahraga.
Dalam
dunia jurnalistik, fotografi adalah sebuah anak cabang fotografi yang
sangat digemari. Fotografi olahraga selalu menyertai berita-berita
olahraga. Bisa dikatakan sebuah tiras, sebuah media cetak, seperti koran
juga ditentukan mutu berita olahraganya. Setiap berlangsungnya pesta
olahraga apapun, di harian Kompas misalnya, mengalami kenaikan tiras
sampai puluhan ribu eksemplar. Dalam setiap pesta olahraga, Kompas pasti
mengirimkan fotografernya, selain reporter yang akan menuliskan
beritanya. Salah satu terpenting yang harus disadari dalam fotografi olahraga adalah berbagai kenyataan, seperti adegan yang terpotret kadang bukanlah adegan yang terlihat oleh mata sang fotografer karena cepatnya kejadian. Hal lain yang tidak boleh dilupakan adalah tidak sembarang orang boleh memotret pertandingan olahraga dari tempat yang disediakan. Hanya fotografer yang mendapat ijin resmi yang boleh berada di sana. Fotografi olahraga berbeda dengan fotografi lain yang bisa dikomposisi dengan cermat saat membidik. Dalam memotret adegan-adegan cepat, seorang fotografer lebih memakai insting dan pengalamannya dalam mendapatkan gambar yang berkualitas. Namun, fotografi olahraga juga bisa dilakukan dengan sangat mudah yaitu, dalam foto yang bisa disebut “safety shot” alias foto aman. Safety shot adalah cara untuk mendapatkan gambar dengan cepat, untuk kemudian dilakukan upaya untuk mendapatkan foto yang lebih baik atau “good shot”. Foto olahraga atau Sport Photography adalah genre fotografi yang mencakup semua olahraga. Pada prakteknya, fotografer profesional menjadikan sport photography sebagai foto jurnalistik sedangkan yang amatir hanya memotret anak-anak bermain sepak bola. Fotografi olahraga membuat banyak kesempatan untuk menangkap citra dramatis yang hidup dari sebuah momen olahraga yang akan dinikmati seumur hidup. Tidak ada media lain yang membuat anda mendebar, serta pola warna hidup yang menarik, dan kesempatan menebak yang unik selain menghasilkan sebuah foto beku dari kegiatan olahraga. Prinsip dari fotografi itu sendiri adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya, karena Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat atau digambar.
Peristiwa olahraga yang bergerak cepat, penuh aksi, ekspresif, serta dinamis, menjadi objek pemotretan yang tidak mudah untuk “dijinakkan”sekalipun dalam hal ini telah menggunakan kamera canggih dan dilengkapi dengan berbagai fitur yang mendukung. Apakah memotret olahraga memang harus memerlukan bekal pengetahuan yang baik sehingga baik untuk menghasilkan foto yang bagus? Pengertian “foto yang baik” dalam olahraga itu sendiri sebenarnya adalah aksi-aksi atlet di dalam suatu pertandingan olahraga. Jika foto olahraga dalam kaitannya sebagai foto jurnalistik, foto itu tak bisa lepas dengan adanya keterangan foto sebagai pelengkap berita foto, “jelas AAA dalam bukunya, berhasilnya sebuah foto olahraga bukan ditentukan oleh penggunaan peralatan kamera maupun lensa canggih dengan fitur-fitur otomatisnya, melainkan atas dasar tingkat kemahiran pemotret itu sendiri dalam menguasai peralatan yang digunakannya”. Seorang Fotografer olahraga biasanya akan menghadapi berbagai macam objek yang memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi dalam pengambilan momennya. Maka untuk menjadi seorang fotografer olahraga dibutuhkan ketekunan, kejelian, kesabaran, dan naluri yang kuat dalam membidik objeknya. Berbagai macam objek dalam peristiwa olahraga diantaranya kompetisi sepakbola, renang, atletik, bulutangkis, dan sebagainya. Objek utama di dalam fotografi olahraga pada umumnya adalah aksi pemainnya. Sehingga aktivitas manusia dengan berbagai macam aksinya inilah yang akan menjadi objek utama dalam memotret sebuah event olahraga. Misalnya sepakbola, yang merupakan olahraga sangat populer, menjadi banyak perhatian dan daya tarik tersendiri bagi para foto jurnalis media. Memotret sepak bola juga tidak kalah menariknya dibanding olahraga lainnya. Event ini penuh dengan gerakan cepat, benturan sesama pemain, aksi pemain dalam membawa bola bahkan sampai perkelahian diantara pemain itu sendiri, yang sangat bagus dan natural untuk diabadikan momennya. Tentu objek di atas menjadi perhatian tersendiri bagi seorang foto jurnalis yang ada di lapangan. Khusus untuk event bertaraf Internasional, memotret biasanya hanya dilakukan di tempat-tempat tertentu saja. Banyak aturan di dalam memotret kompetisi Internasional. Seorang foto jurnalis biasanya hanya boleh memotret di tempat-tempat yang telah ditentukan. Misalnya, di deretan belakang penjaga gawang, dan mungkin juga di sisi kanan dan kiri penjaga gawang. Selain itu, bahwa adanya peralatan kamera maupun lensa yang canggih akan mempengaruhi hasil sebuah pemotretan tak bisa disangkal. Akan tetapi, untuk satu keberhasilan mendapatkan foto olahraga, hal ini bukanlah jaminan mutlak. Sungguh ironis memang jika seandainya suatu peristiwa yang baik dan indah berada di depan mata kemudian kita telah melakukan pemotretan dengan pengukuran pencahayaan atau menggunakan fitur-fitur kamera secara benar dan fokus pun tajam, tetapi tidak dapat menghasilkan foto yang bagus. Semua itu terjadi hanya karena pemotret tidak tepat dalam hal menekan tombol pelepas rana kamera. Karena itu pula, bila menghadapi peristiwa atau kejadian-kejadian yang banyak mengandung gerak seperti dalam peristiwa olahraga, satu hal yang paling harus di perhatikan adalah persoalan bagaimana cara menekan tombol pelepas rana kamera pada saat yang tepat sehingga menghasilkan foto yang baik. Dalam peristiwa olahraga tenis misalnya, seandainya pemotret menekan tombol pelepas rana kamera saat melihat pemain memukul bola, maka yang akan terekam pada hasil fotonya adalah gerakan atau aksi pemain memukul bola namun tanpa terlihat bola dalam bingkai foto. Ketidaktepatan menekan tombol pelepas rana kamera sepersekian detik telah menjadikannya gagal mendapatkan aksi yang diinginkan. Cara yang benar adalah menekan tombol pelepas rana kamera sesaat pemain mengayunkan tangannya untuk memukul bola. B. Kiat - Kiat dalam Pengambilan Foto Sport PhotographyBerikutnya kita akan membahas bagaimana sih cara mengambil foto olahraga itu? Dan inilah kiat - kiat dalam pengambilan foto olahraga. Yang pertama kita selaku Fotografer dalam bidang olahraga harus mengetahui tentang pertandingan olahraga apa nih yang akan kita abadikan, jadi kita akan tahu kapan dan dimana seharusnya kita memotret obyek dalam sebuah pertandingan olahraga.
C. Strategi Pengambilan Foto Sport PhotographyDalam pengambilan foto pada sebuah pertandingan olahraga bukanlah hal yang gampang, jadi harus memakai strategi tertentu untuk mendapat gambar yang diinginkan. Jadi, apabila anda semua ingin tahu strateginya, maka lakukanlah langkah – langkah di bawah ini :
Jika kamera kita memiliki fitur fokus servo maka gunakan fitur tersebut, khususnya untuk lomba yang berlangsung di lintasan. Jika tidak, fokuskan dulu ke titik tertentu dan mengambil gambar pada momen yang tepat. Dalam mode fokus otomatis cobalah untuk mengikuti target sebelum mengambil gambar yang memungkinkan waktu kamera melakukan fokus daripada menekan tombol rana dan menunggu lensa melakukan fokus sebelum gambar foto diambil.
Kita memerlukan kamera yang memiliki rasio frame baik. Dalam fotografi olahraga, ketika momen yang ingin diambil tiba, kita hanya perlu menekan tombol rana dan mengambil serangkaian gambar. Perbedaan setengah detik sangat berpengaruh. Misalnya kita memotret perenang loncat indah, waktu antara melompat dari papan ke kolam renang bisa lebih kurang dari empat detik. Dengan kamera rasio frame tinggi, kita dapat menangkap gambar ketika perenang meloncat ke kolam renang.
kita harus mengetahui karakteristik lokasi dan olahraga apa yang akan kita ambil fotonya. Contoh : Ada beberapa lomba, khususnya lempar cakram dan menembak memiliki persyaratan keamanan tertentu yang harus kita ketahui. 4. Ketahuilah Siapa yang Bertanding. Dalam dunia fotografi olahraga, akan banyak membantu jika kita mengenal subyek yang kita foto. Jika kita senang dengan basket atau sepak bola, mungkin kita kenal bintangnya dan siapa yang layak untuk difoto. Mengetahui subyek yang kita foto akan mempermudah kita dalam memposisikan diri saat memotret.
Gunakan kecepatan ISO minimum yang memungkinkan kita menggunakan kecepatan rana tinggi yang diperlukan bersama apertura besar yang kita miliki.
Selama pengambilan foto, kita akan lebih membutuhkan lensa tele, sebuah lensa dengan rentang fokus 400mm sudah biasa di kalangan fotografer profesional. Cobalah untuk mendapatkan lensa yang memiliki aperture terbesar untuk mendapatkan lebih banyak cahaya ke dalam kamera.
Karena kita menggunakan lensa panjang, sedikit pergerakan kamera akan berpengaruh. Monopod akan memungkinkan kita untuk menstabilkan kamera untuk mencegah goyangan kamera yang akan membuat foto blur. Kebanyakan orang akan menggunakan tripod namun hal ini cenderung tidak praktis. 8.Apabila ada keraguan, segera tekan tombol Rana. Tak seperti kamera film tradisional, kamera digital tidak terlalu rugi untuk mengambil foto. Jika kita ragu akan gambar itu, kita bisa menghapusnya nanti, tapi kita mungkin saja mendapatkan foto pertandingan yang diinginkan. 9. Pemilihan momen yang tepat. Bola yang sedang dihalau oleh penjaga gawang dalam pertandingan sepak bola, motor yang sedang jumping dalam atraksi motorcycle, aksi smash tajam dalam pertandingan bola volley adalah momen - momen yang tepat untuk diabadikan pada masing - masing cabang olah raga sehingga bisa menghasilkan foto - foto yang dramatis. 10.Pastikan kita Memiliki Baterai Cadangan, Memori Tambahan, dan Lainnya. Baterai cadangan, memori tambahan, pembersih lensa, peralatan pelindung jika hujan atau pelindung dari sinar ultraviolet jika cuacanya panas. Pastikan kita membawa peralatan yang kita butuhkan, jangan membawa peralatan yang tidak diperlukan karena akan akan memperlambat pergerakan kita.
Ingatlah bahwa dalam fotografi olahraga kita menangkap aksi yang bergerak cukup cepat. Oleh karena itu kita perlu kecepatan rana tinggi untuk menangkap momen itu agar menghasilkan gambar yang tajam. Biasanya pertimbangkan untuk menggunakan kecepatan rana setidaknya 1/320 detik. Beberapa lomba yang banyak pergerakan, seperti basket membutuhkan kecepatan rana lebih.
Penuhi frame foto anda dengan foto aksi yang menarik perhatian dan dengan momen yang tidak mudah terlupakan.
Dalam foto aksi dan olah raga sangat menarik jika kita bisa menangkap ekspresi dan emosi obyek ketika sedang melakukan aksinya.
Tunjukkan rasa hormat kepada atlet dan petugas resmi. kita tentu saja ingin membangun reputasi sebagai fotografer yang disukai yang membantu mempublikasikan pertandingan tersebut.
kita bisa berkreasi dengan shutter speed yang tinggi ketika ingin membekukan gerakan aksi olah raga favorit kita atau menggunakan slow shutter speed untuk mendramatisasi pola gerakan seperti slow motion blur. Saat Menentukan Persoalan kegagalan dalam memotret olahraga tentunya tidak cukup sampai disini. Karena untuk dapat menangkap aksi atau adegan-adegan yang banyak gerak tersebut juga harus dibarengi dengan penggunaan kecepatan bukaan rana tinggi untuk menghentikan/membekukan gerakan. “Beku” dalam penegertian fotografi yaitu berhentinya suatu gerakan atau aksi karena penggunaan kecepatan rana tinggi, misalnya 1/500 detik, 1/1000 detik, atau 1/2000 detik, dan selebihnya. Untuk sekedar menangkap aksi dengan membekukan gerakan yang terjadi, persoalannya memang tidak mudah. Terlebih pengguna kamera digital karena dapat diubahnya ISO yang digunakan sesuai yang diinginkan tanpa hambatan. D. Pertanyaan
Berikut adalah beberapa contoh Sport Photography : 1. Contoh Sport Photography ( Futsal 1 ) |
Fotografiana > 6. Keahlian Khusus >