FOTO PERJALANAN ( TRAVELLED PHOTOGRAPHY ) Oleh : Adhitya wibisono dan Viny Savariny Editor: Linda Widiana Putri
Pariwisata berasal dari dua suku kata yakni dari bahasa Sansekerta “pari” yang artinya banyak dan “wisata” yang berarti bepergian atau perjalanan. Jadi pariwisata merupakan serangkaian kegiatan wisatawan yang dilakukan di berbagai tempat dan sifatnya sementara serta didukung oleh fasilitas yang ada di lingkungan masyarakat. Selain itu pariwisata dapat diartikan sebagai suatu perjalan yang dilakukan orang untuk kegiatan bersenang-senang. Bila digabungkan kedua istilah maka akan ada istilah wisata fotografi. Mungkin istilah wisata fotografi bagi sebagian kalangan masih dianggap baru, karena biasanya kegiatan wisata pada umumnya dilakukan dengan mengunjungi objek-objek wisata tertentu bersama kerabat atau keluarga, yang kemudian diakhiri dengan foto bersama untuk keperluan dokumentasi foto. Fotografi perjalanan adalah cabang fotografi yang melibatkan dokumentasi suatu daerah bisa dilihat dari segi pemandangan, masyarakat, kuliner disuatu daerah, dan aktifitas dari komunitas lokal di daerah tujuan seperti, budaya, adat istiadat, hingga sejarah. Fotografi perjalanan bisa dibuat oleh siapa saja baik profesional ataupun amatir. Contoh Fotografi perjalanan dapat banyak ditemukan seperti di majalah National Geographic dan sebagainya. Untuk membuat Fotografi Perjalanan tidak harus memakai kamera yang mahal atau alat yang khusus, apabila kita bisa membuat foto sebaik dan semaksimal mungkin dengan menggunakan peralatan seadanya itu jauh lebih efisien mengingat kita sedang melakukan perjanalan1.Fotografi Perjalanan oleh M. Alif Alfiyudin Ciri khas background pada foto perjalanan yaitu lokasi dari objek wisata tersebut. Misalnya gunung, pantai, alun-alun, dan objek wisata lain nya. terdapat upaya pengenalan objek wisata dalam pandangan fotografi, antara lain pengenalan objek secara lansung dan tidak langsung. pengenalan objek wisata secara lansung yaitu mengunjungi objek wisata secara langsung dan melakukan pemotrtan sehingga menghasilkan sebuah karya foto yang menarik. Dalam pandangan fotografi secara umum bahwa kegiatan pemotretan secara individual, bersama-sama atau kelompok biasanya disebut dengan istilah hunting foto atau berburu foto, dengan terlebih dahulu mempersiapkan dan menentukan daerah objek wisata foto yang akan dikunjungi dan alat transportasi yang akan digunakan. Selain itu juga seorang fotografer harus dibekali dengan pengetahuan dan penguasaan tetang teknik pemotretan, seperti pemilihan angle atau sudut pengambilan yang tepat, pemilihan lensa yang tepat, penentuan diafragma, pengaturan komposisi maupun teknik pencahayaan saat pemotretan agar kita dapat menghasilkan sebuah foto yang indah dan semenarik mungkin, enak dilihat dan yang terpenting bahwa karya foto tersebut memilki makna. Sebuah karya foto yang menarik adalah suatu karya yang memiliki nilai estetis, komunikatif dan psikologis. Menurut Ferry Ardianto (fotografer professional) mengatakan foto yang bagus adalah foto Keberadaan berbagai objek wisata selama ini telah mendorong berbagai kalangan untuk ikut andil dalam hal perjalanan atau pariwisata. Salah satunya adalah fotografer. Seorang fotografer akan mengabadikan setiap moment atau kejadian tersebut dalam sebuah kamera. Di mata fotografer tentunya setiap objek wisata memiliki daya tarik berbeda-beda. Baik untuk keperluan dokumentasi pribadi atau untuk tujuan berbagai pendukung informasi.Dalam pandangan fotografi, pengertian perjalanan berarti mengunjungi suatu tempat tertentu dengan melakukan serangkaian pemotretan. Upaya ini dianggap berhasil, karena setelah melakukan perjalanan membawa hasil yaitu hasil pemotretan. Dengan demikian dapat menambah wawasan mengenai berbagai tempat objek wisata. Pemerintah telah mencanangkan program pariwisata nasional yaitu “Visit Indonesian Year” atau tahun kunjungan wisata. dengan adanya program tersebut diharapkan kunjungan wisatawan bisa meningkat. Dan ternyata program tersebut disambut baik oleh berbagai kalangan. Berbagai jenis objek wisata diperlihatkan dan ditawarkan, berbagai jenis jasa transportasi disediakan, baik jasa transportasi darat, laut maupun udara dengan tujuan agar mempermudah para pengunjung atau wisatawan mau datang dan berkunjung sambil menikmati berbagai objek wisata yang ada. Istilah Pariwisata menurut R.G Soekadijo (1995:2) adalah segala kegiatan dalam masyarakat yang berhubungan dengan wisatawan.Sedangkan menurut A.J Burkat dan S. Medik dalam Tourism, Past, Present & Future mendefinisikan pariwisata sebagai perpindahan orang untuk sementara dan dalam jangkauan waktu pendek ke tujuan–tujuan di luar tempat mereka biasa hidup dan bekerja, dan kegiatan– kegiatan mereka selama di tempat tujuan itu. (Soekadijo : 1995). Pariwisata juga diartikan sebagai berbagai bentuk kegiatan wisata yang diwujudkan dalam berbagai macam kegiatan yang dilakukan wisatawan, yang didukung berbagai fasilitas dan pelayanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha dan pemerintah. Transportasi dengan pariwisata sangat erat kaitannya. Transportasi merupakan media pendukung pariwisata yang cukup berpengaruh. Dengan adanya layanan transportasi yang sangat baik diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengunjung objek wisata. Sehingga para wisatawan maupun fotografer yang akan mengabadikan momen wisata merasa nyaman. Sedangkan pengenalan lokasi objek wisata secara tidak langsung biasanya melalui berbagai upaya promosi dengan melibatkan berbagai media, baik media cetak maupun elektronik yang dilakukan oleh pengelola atau pemilik objek wisata. Objek wisata fotografi yang biasa didatangi oleh sebagian kalangan fotografer untuk melakukan serangkaian pemotretan adalah suatu tempat objek wisata yang memiliki nilai sejarah atau objek tersebut dianggap menarik dan indah untuk di foto dan memiliki keunikan tersendiri. Ada beberapa contoh objek wisata fotografi yang bisa dijadikan sebagai ajang pemotretan bagi para pemburu foto diantaranya adalah suatu tempat yang menarik dan indah atau bangunan yang memiliki nilai sejarah seperti bangunan Candi Borobudur di Jawa Tengah, Candi Prambanan, pantai Parang Tritis di Yogyakarta, atau aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Sunda Kelapa Jakarta, panorama Gunung Bromo di Jawa Timur, Gunung Tangkuban Parahu, Gunung Papandayan dan Gunung Galunggung di Jawa Barat, Pasar Terapung di Kalimantan, Tana Toraja di Sulawesi, danaTobdi Sumatra utara, pantai Kuta, Tanah Lot atau upacara prosesi pembakaran mayat/ngaben di Bali dan lain-lain.Dari semua kegiatan pariwisata tersebut, maka harapan para fotografer sebagai pencinta objek wisata dapat merasa aman, nyaman dalam perjalanan dan tenang dalam memotret. Dengan keberadaan berbagai objek wisata dan transportasi yang memadai, maka bagi para fotografer dapat mengabadikan seluruh kejadian atau moment melalui berbagai kegiatan wisata, seperti hunting foto atau berburu foto. Menurut R.M. Soelarko ”moment adalah saat-saat, dimana objek dapat berpindah tempat, berubah sikap, melakukan gerakan-gerakan tangan, kaki atau kepala yang masing-masing saat, berbeda dan membentuk posisi objek yang berlainan”. Dan keberhasilan suatu pemotretan ditentukan oleh moment yang tepat. Bahkan Henry Cartier Bresson mengatakan ” The Decisive Moment”, untuk menjelaskan bahwa, didalam suatu pemotretan peran moment sangat penting dalam menentukan suatu hasil pemotretan. Berikut tips agar foto perjalanan menjadi lebih berkesan: Landmark. Memotret objek simbol kota menjadi menu wajib, selain berupa bangunan berfoto dengan latar belakang papan penunjuk jalan bisa menjadi alternatif, suatu saat bila anda melihat foto ini kembali anda akan teringat dengan lokasinya. Transportasi. Beberapa kota atau daerah memilki saran transportasi khas, anda bisa memotret salah satu transportasi diri anda atau dengan keramaiannya. Berfoto dengan berlatar belakang stasiun atau bandara contohnya.Detail arsitektur. Saat mengunjungi bangunan bersejarah atau beraksitektur tak ada salahnya untuk merekam detail bangunannya disamping bangunan itu sendiri secara keseluruhan. Keramaian kota. Bila berkunjung ke luar negeri, memotret keramaian kota seperti lalu lintas akan memberikan cerita yang berada tentang keramain kota tersebut. Human interest, Bila memungkinkan berfotolah dengan penduduk lokal, terutama bila mereka sedang menggunakan pakaian adat atau sejenisnya. Ambil gambar mereka ketika sedang beraktifitas. Bila menggunakan lensa zoom, ini akan memudahkan mengambil gambar secara diam-diam. Bila tidak mendekatlah pada objek dan jangan lupa meminta ijin kepada orang nya bira merasa perlu. Foto malam. Jangan kemasi kamera anda saat senja datang. Beberapa tempat seperti pantai menawarkan pandangan matahari terbenam yang sayang untuk dilewatkan. Bila tidak, ambil foto saat blue hour yaitu sesaat setelah matahari terbenam, biasanya berlangsung sekitar 10-20 menit dimana langit akan tampak biru mempesona. Komposisi dan angle, Mainkan komposisi dan sudut pengambilan gambar untuk mendapatkan gambar yang tidak biasa namun memiliki cerita. manfaatkan ornamen alam seperti lubang angin, jendela, dedaunan, ranting, pohon atau sejenisnya untuk menciptakan framing. Ada hal-hal yang harus diperhatikan ketika kita hendak membuat foto perjalanan (traveling photography) yaitu: 1. Ambil foto dalam segala cuaca Terkadang cuaca tidak dapat diprediksi, maka dari itu jika cuaca sedang tidak bersahabat (mendung) kita harus mengambil detail yang lain yang ada di lingkungan tersebut. Jika tetap ingin memotret lanskap dengan latar cuaca yang mendung bisa menggunakan sentuhan digital bila ingin mengangkat detail pada awan. 2. Framing Framing dapat digunakan untuk mempertegas objek yang akan kita foto. Misalnya ranting, bentuk kubah museum atau jendela bisa juga dimasukan dalam teknik framing. 3. Detail Ketika sedang melalukan traveling kita dapat menjumpai detail-detail kecil yang unik yang mungkin luput dari pandangan banyak orang. Misalnya memfoto bangunan atau rambu-rambu lalulintas yang telah termakan usia. 4. Komposisi Ambil objek sesuai dengan keinginan kita. Bisa potrait atau landscape tergantung selera. Tidak ada salahnya mengambil gambar dengan format tersebut. Selanjutnya kita bisa mempelajari format mana yang lebih baik digunakan. 5. Foto panorama Mengabadikan keindahan alam kurang rasanya jika tidak menggunakan teknik panorama. Teknik ini dapat mempertegas akan keindahan alam. 6. Foto tulisan atau papan informasi Foto ini sangat berguna untuk informasi perjalanan selanjutnya. Contohnya penunjuk jalan yang bisa menunjukan ciri khas dari daerah tersebut. 7. Abadikan produk lokal Potretlah sesuatu yang mengandung ciri khas suatu daerah,bisa makanan ataupun alat transportasi daerah tersebut. 8. Set kamera dalam posisi siaga Ketika sedang traveling kita mungkin saja menjumpai hal-hal yang tak terduga. Kita harus mengantisipasi hal tersebut agar momen tidak hilang begitu saja sehingga dapat membuat foto dengan maksimal. http://www.unpas.ac.id/fiss/cms/besan.cetak.php?type=A&item_id=8
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28293/4/Chapter%20II.pdf http://wiranurmansyah.com/7-tips-fotografi-travel-perjalanan 10<http://photomoodblog.files.wordpress.com/2013/02/41-photo-mood-wallpaper-golf-course-2.jpg> 11"Travel photography - Wikipedia, the free encyclopedia." 2006. 14 Nov. 2013 <http://en.wikipedia.org/wiki/Travel_photography> https://picasaweb.google.com/104382616521516478204/FotoPerjalanan Pertanyaan :
|
Fotografiana > 6. Keahlian Khusus >