Fotografiana‎ > ‎4. Perekaman Gambar‎ > ‎Sistem Zona‎ > ‎

ZONE SYSTEM

Oleh : Nuzul Fauzia dan Wiwi Winarti


#Menurut Hady Pranoto Zone system adalah teknik fotografi untuk mengoptimalkan pencahayaan pada film#. Pada dasarnya zone system dirumuskan oleh dua orang tokoh fotografi populer Ansel Adam dan Fred Archer. Adams mengembangkan zone system sebagai salah satu caranya untuk menentukan banyaknya cahaya yang jatuh ke medium (film atau sensor gambar) bersama Fred Archer. Zone system juga sebstreeagai cara untuk mempelajari fotografi pada umumnya dan hitam putih pada khususnya. Zone system sebagai alat komunikasi yang bisa menjembatani untuk merelisasikan segala ide maupun konsep sebuah gambar yang ada dalam pikiran kita .

Zone sistem adalah sebuah teori foto hitam putih, di dalam sistem ini tiap nada di alam punya korelasi dengan sebuah kepekatan dalam foto hitam-putih (Adams,1981:47). Foto nya tampak dilihat warna putih,hitam,dan ada gradasi abu abu yang tampak indah dan menawan. Ansel Adams melahirkan karya karya yang sangat luar biasa dengan kesabarannya,keuletan nya maka tak heran lagi sampai sekarang Ansel Adams telah melahirkan karya karya nya yang membuat kita kagum dan bahkan teori zone sistem ini telah dianut oleh seluruh fotografer hitam putih di seluruh dunia. Ia sangat senang mempelajari sifat sifat film dan kertas hitam putih.

Zone sistem adalah pengukuran pencahayaan dalam fotografi dalam nilai terang gelap dalam ukuran stop, dimana ukuran satu stop sama dengan kelipatan dua dari ukuran sesudahnya atau sebelumnya.

Gradasi foto dalam zone system ada 10 tingkatan yaitu dari 0-9, dimana pada zona 0 hitam total maksimal dan dapat dicapai oleh kertas foto. Sebaliknya pada zona 9 aputih total pada kertas foto yang belum tersinari sedikitpun. Zona 0-3 disebut zona bayangan,zona 4-6 biasanya menjadi zona terjemahan atau warna merah,hijau dan biru, bisa disebut juga disebut sebagai zona menengah. Sedangkan zona 7-9 adalah zona highlight atau zona terang di dalam zona ini pantulan tekstur dan warna sangat tipis.

Urutan dari setiap tingkat tones ke tingkat tones yang lain, dibedakan dengan perbedaan pencahayaan 1 stop, baik perbedaan dengan f-stop (diafragma) maupun dengan kecepatan rana (shutter speed) di kamera (Adams,1981:49)

Contoh foto zone system


PENGUKURAN

Contoh Foto Mistar pengukuran zone system

Jumlah cahaya didoble akan menjadi semakin terang dan apabila dikurangi setengahnya akan semakin gelap karena setiap zone mewakili sejumlah cahaya. Cahaya di alam ini berasal dari berbagai macam sumber,variasi tingkat intensitas cahaya tentu saja harus terekam oleh kamera dengan baik agar tidak terjadi terlalu terang (over) atau sebaliknya semakin gelap (under). Zone adalah sebuah kontrol di dalam fotografi,seorang fotografer dalam mengontrol zone dengan f-stop nilai,EV DAN ISO. Perbedaan tiap zone sama dengan perbedaan 1 f-stop pada angka ISO. Tentu saja untuk mengukur cahaya seorang fotografer tidak cukup hanya dengan mengandalakan mata saja,manusia mempunyai sensitivitas yang luar biasa tinggi sehingga dalam kondisi terang ataupun gelap sekalipun mata manusia mampu menyesuaikannya dengan baik. Untuk mengukur cahaya dengan akurat seorang fotografer perlu dibantu oleh sebuah alat untuk menentukan intensitas cahaya dengan tepat atau biasa disebut dengan Light Meter. Perlu diketahui sebuah permukaan yang gelap dibawah cahaya yang terang akan mengrefleksikan nilai sama dengan sebuah pemukaan yang terang dibawah cahaya yang redup. Mata kita akan merefleksikan hal yang berbeda untuk hal ini tetapi lain dengan light meter akan mengukur nilai yang sama.

Tetapi perlu Visualisai pada mata manusia merefleksikan hal yang berbeda untuk hal ini, tetapi pada light meter akan mengukur nilai yang sama. Setelah mengetahui hal tersebut kita dapat menangkap expose yang benar pada sebuah fotografi. 

KARAKTER RENTANG CAHAYA

Cahaya merupakan hal yang terpenting dari fotografi,sebab cahaya menentukan eksposure yang di atur oleh shutter dan aperture pada kamera.Cahaya dapat menciptakan bentuk,memperkuat gambar,menerangi bagian tertentu sampai dengan membentuk struktur suatu benda.Cahaya dapat menciptakan suasana tertentu pada foto.Penentuan arah cahaya akan membentuk struktur gelap dan membentuk struktur terang,dan juga membentuk karakter dari suatu objek.
  1. Arah cahaya:
  2. Cahaya depan (front)
  3. Samping (side)
  4. Tiga perempat kanan (Three quarte right)
  5. Samping belakang (rim)
  6. Belakang (back)
  7. Samping belakang (rim)
  8. Samping (side)

Tiga-perempat kiri (three quarter-left)

Gambar di atas menjelaskan mengenai karakter rentang cahaya dari zona 0 sampai dengan IX.Dalam zona sistem terdapat zona 0-9. Pada dasarnya zona 0, I, II adalah zona hitam yang bersifat hampir tidak ada detail yang muncul. Zona III - VII adalah zona yang memiliki detail atau teksture. Zona VIII - IX adalah zona putih. Dalam setiap foto B/W pasti akan kita temui gradasi warna dari zona 0 - 9 kan? Dengan mengetahui zona sistem akan memudahkan kita dalam memotret landscape B/W meskipun kita memakai kamera digital, yang notabene adalah warna.

Sebelum memutuskan akan memotret landscape, mari kita lihat dahulu pemandangan sejenak sambil memikirkan area-area apa saja yang masuk zona sistem, perkiraan saya seperti ini:
  1. Area yang tidak terkena sinar matahari akan menjadi Zona 0 - II.
  2. Area yang tertutup bayang-bayang namun masih ada detail akan masuk zona III.
  3. Area yang jelas dipandang oleh mata telanjang akan masuk zona IV dan V.
  4. Area sekitar sumber cahaya akan masuk zona VI dan VII.
  5. Area terdekat dengan sumber cahaya akan masuk zona VIII.
  6. Sumber cahaya adalah zona IX.

COntoh Karakteristik rentang cahaya

MENENTUKAN ZONA DETIL, BAYANGAN DAN BAGIAN TERANG

Ada tiga macam zone didalam zone system yaitu:
  1. Low Values Zone O Hitam pekat, tidak ada gunanya dalam negatif, kecuali untul log film. Zone I Hitam total pada cetakan, sedikit memiliki tonal, namun tidak memiliki tekstur. Zone II Memiliki tonal yang pekat, mewakili bagian tergelap dalam foto, masih memiliki sedikit detil yang dibutuhkan. Zone III mewakili rata-rata material berwarna gelap, menampilkan sedikit sekali tekstur.
  2. Middle Values. Zone IV rata-rata tanaman gelap, batu gelap atau daerah bayangan pada foto landscape. Bayangan yang normal pada kulit orang kaukasian. Zone V Middle Gray(18 % refleksi), warna langit utara yang cerah jika dengan menggunakan pankromatik film, kulit gelap, batu abu-abu, dan kayu-kayuan. Zone VI Kulit orang kaukasian dibawah sinar matahari, mendifuse cahaya matahari atau buatan, batu berwarna terang, bayangan disalju.
  3. High Values, Zone VII kulit yang sangat cerah, obyek abu2 terang, rata-rata warna salju dengan cahaya dari samping. Zone VIII Putih dengan tekstur, tekstur dari salju, dan highlight dari orang kaukasian. Zone IX putih mendekati warna putih murni, hanya sedikit sekali memiliki tekstur, dan kalau dicetak akan sama dengan Zone X tidak bisa dibedakan, Zone X adalah putih murni, bagian bercahaya pada gambar.

Texture Zone

  • Zone III : Zone hitam dengan tekstur yang tersajikan dengan baik, misalnya rambut yang hitam, kain warna gelap, dan lain-­lain.
  • Zone IV : Abu-abu gelap dengan tekstur yang baik sekali, misalnya warna kulit orang Ambon dan Papua.
  • Zone V : Abu-abu netral (grey card 18%) merupakan patokan lightmeter kamera dalam pengukuran cahaya (guide exposure).
  • Zone VI : Abu-abu dengan tekstur penuh.
  • Zone VII : Abu-abu muda dengan tekstur penuh dan merupakan nada terakhir dari abu-abu sebelum masuk dalam nada putih. Misalnya, highlight/bagian yang paling terang dari kain warna muda.
  • Light Zone
  • Zone VIII : Putih dengan tekstur seperti kertas putih, cat putih
  • atau salju
  • Zone IX : Putih, tanpa tekstur.
  • Zone X : Putih bersih dan merupakan putih yang terakhir dari skala nada.
(Adams,1981:60)


Zone system juga dapat diimplementasikan pada digital kamera, seperti halnya dalam fotografi film, perbedaan yang terpenting adalah jika pada film kita melakukan “exposed for shadow and develop for highlight”, pada digital kita melakukan “exposed for highlight and develop for shadow” kebalikannya dari film, jika sebuah image sudah kehilangan detil atau over exposed maka tidak mungkin membuatnya pas, untuk itu lebih baik kita menghasilkan highlight yang tepat untuk mengolah bayangannya.

Membangun zone system

Setiap kombinasi film dan cairan developer merekomendasikan waktu normal pencucuian film yang akan menghasilkan negative yang memiliki kontras yang sama dengan subyeknya,dengan kata lain pencucian waktu normal akan menghasilkan negative yang flat jika memotret subyek dengan kontras rendah dan negative yang kontras jika memotret subyek kontras.

Pencucian yang pas berarti mengerti bagaimana menambahkan atau mengurangi lamanya waktu pencucian fil untuk membuat obyek yang flat atau kontras menjadi baik di kertas foto.

Dengan adanya zone system maka fotografer di berikan jalan untuk mengukur kontras dari foto kedalam zone,jika film membutuhkan lebih cepat atau lebih lama dari waktu normal pencucian film.Hal ini di sebut Normal Minus (N-) atau Normal Plus (N+)waktu pencucian.

Zone system pada digital

Zone system juga dapat diimplementasikan pada digital kamera,seperti halnya dalam fotografi film,perbedaan yang terpenting adalah jika pada film kita melakukan “exposed for shadow and develop for highlight “,pada digital kita melalukan “exposed for highlight and develop for shadow”Kebalikannya dari Film,jika sebuah image sudah kehilangan detail atau over exposed maka tidak mungkin membuatnya pas,untuk itu lebih baik kita menghasilkan highlight yang tepat dan mengolahnya untuk shadownya.#

Contoh foto zone system



Comments