Pembagian Sejarah Fotografi Berdasarkan Era

oleh: Yulia Siti R dan Yudiettiyan Yoni Biantiara

  1. Era Optik (1600an - 1814)


Era optik merupakan era perkembangan kamera khususnya yang berhubungan dengan berupa benda bening yang berguna untuk menghasilkan bayangan melalui pembiasan atau pemantulan cahaya.


Pada awal era ini ditandai dengan perkembangan optik yang semakin pesat khususnya ketika seorang tokoh yang bernama Ibnu Alhaytham menulis buku yang berjudul “Book of Optics” dari tahun 1011 hingga 1021 Masehi24.


Penemu kamera pertama di dunia yang bernama lengkap Abu Ali Hasan Ibnu Al Haytham25 adalah seorang ilmuwan muslim yang lahir di Basra (965 - 1039 M). Beliau menemukan kamera bersam Kamaluddin Al Farisi. Pada awalnya, mereka berhasil meneliti dan merekam fenomena gerhana dengan membuat lubang kecil pada dinding sehingga secara semi nyata citra matahari diproyeksikan melalui permukaan datar.


Al Haytham terkenal sebagai perintis di bidang optik yang terkenal melalui bukunya bertajuk Kitab Al Manazir (Buku Optik). Untuk membuktikan kebenaran-kebenaran teori dalam buku itu, fisikawan Muslim legendaris ini menyebut alat optik tersebut dengan sebutan kamera Obscura atau kamar gelap. Kajian ilmu optik berupa kamera obscura itulah yang mendasari kinerja kamera yang saat ini digunakan.


Setelah penemuan fenomenal Al Haytham ini, dunia barat mulai terinspirasi. berturut-turut para ilmuwan Barat terinspirasi untuk mengembangkan kamera obscura tersebut.


Lima abad setelah kamera Obscura ditemukan, Cardano Geromino (1501-1576 M) mulai mengembangkn kamera dengan mengganti lobang bidik lensa dengan lensa (camera). Kemudian lensa tersebut digunakan Giovanni Batista della Porta (1535-1615 M) dan memperkenalkan kamera Obscura ke dunia Barat oleh Joseph Kepler (1571-1630 M), dan meningkatkan fungsi kamera dengan menggunakan lensa negatif di belakang lensa positif sehingga dapat memperbesar proyeksi gambar (digunakan dalam memotret jarak jauh). Kemudian Robert Boyle (1627-1691 M), mulai menyusun kamera Obscura portable berukuran kecil pada 1665 M.


Akhir dari perkembangan sejarah fotografi era optik ditandai dengan penyempurnaan kamera Obscura dan pemanfaatan cermin serta lensa pemfokusan cahaya oleh Johann Zahn pada tahun 1685 M. Yang selanjutnya pada tahun 1814 munculnya perkembangan baru yaitu di era kimia.


  1. Era Kimia (1814 - 1875)


Pada bagian era kimia, perkembangan sejarah lebih kepada proses terbentunya foto dengan menggunakan bahan-bahan kimia.


Pada tahun 1800, Thomas Wedgood dari Inggris bereksperimen untuk merekam gambar positif melalui lensa Obscura, namun hasilnya sabgat mengecewakan. kemudian dia membuat gambar-gambar negatif, pada kulit atau kertas putih yang telah diselimuti komponen perak dan menggunakan cahaya matahari sebagai penyinaran.


Perkembangan kamera dilanjutkan oleh Joseph Nicephore Niepce26 seorang lithograf berhasil membuat gambar permanen pada tahun 1814 dengan percobaanya mencetak sebuah lempengan pewter (logam lunak campuran) dengan bitumen (semacam aspal). Pada saat terkena cahaya, bitumen akan mengeras. Bagian yang tidak mengeras kemudian di larutkan. Bagian ini menjadi awal terbentuknya foto.


Agustus 1827, Niepce bekerjasama dengan Louis Daguerre, seorang pelukis Perancis untuk menghasilkan foto melalui penggunan kamera. Tahun 1833, Niepce wafat.


Tanggal 7 Januari 1839, dengan bantuan ilmuwan, Daguerre mengumumkan hasil penelitiannya selama ini pada Akademi Ilmu Pengetahuan Perancis. hasil penemuannya berupa foto-foto permanen yang disebut Dauerretype. Saat itu Daguerre telah memiliki foto studio komersil dan Daguerretype tertua yang masih ada hingga kini diciptakannya tahun 1837.


Tanggal 25 Januri 1839, seorang ilmuwan, William Henry Fox Talbot memaparkan hasil penemuannya berbentuk fotografi modern kepada Institut Kerajaan Inggris. Dia menemukan sistem negatif-positif berbahan dasar perak nitrat.


Juni 1840, Talbot memperbaiki memperkenalkannya sistem Calotype dan sistem negatif diatas kertas. Oktober 1847 keponakan Niepce, Abel Niepce de St Victor memperkenalkan penggunaan kaca sebagai base negatif pengganti kertas. Januari 1850, seorang ahli kimia Inggris, Robert Bingham, memperkenalkan penggunaan Collodion sebagai emulsi foto yang saat itu cukup populer dengan sebutan Wet-Plate fotografi. Setelah itu berbagai perkembangan dan penyempurnaan penggunaan roll film dimulai.


  1. Era Digital (1875 - Sekarang)


Antara tahun 1878 dan 1884, Eadweard Muybridge menyempurnakan metode kuda bergerak dan membuktikan bahwa mereka memiliki semua empat kuku diatas tanah selama langkah mereka berjalan. Muybridge mulai bereksperimen dengan array 12 kamera untuk memotret kuda yang bergerak dia juga mengambil serangkaian foto yang menunjukkan kuku kuda yang meninggalkan tanah. Foto-foto yang menangkap kuku kuda yang terselip dibawah kaki kuda, dimulai dengan menarik kaki-kaki depannya dan kemudian mendorong ke belakang dengan kaki belakangnya.


Muybridge memproyeksikan hasil foto-fotonya melalui Zoopraxiscope, sebuah mesin yang mirip dengan Phenakistiscope yang memiliki rana yang berputar mundur. Ia menangkap sekitar 10.000 gambar seperti yang di tugaskan oleh University of Pennsylvania, kemudian gambar-gambar itu diterbitkan dalam kumpulan yang disebut Locomotion Animal yang menampilkan 781 piringan yang lebih dari 20.000 foto.


Pada tahun 1884, George Eastman menemukan pita film (seluloid) yang terbuat dari plastik tembus pandang. Pada tahun 1891 George Eastman dibantu Hannibal Goodwin memperkenalakan satu rol film yang dapat dimasukkan ke dalam kamera pada siang hari. Penemuan ini membantu Thomas Edison untuk membuat alat berbentuk kotak berlubang untuk melihat suatu pertunjukkan. Pada tahun 1887, Thomas Edison tertarik untuk membuat alat untuk merekam dan membuat (memproduksi gambar). Thomas dibantu William Kennedy Laurie Dickson pada tahun 1889 dan 1892 untuk mengembangkan Kinetoskop. Kinetoskop adalah sebuah inovasi kamera gambar yang bergerak dengan pergerakan film yang cepat menjadi percobaan potret gambar hidup.


Eastman mempatenkan film pertama dalam bentuk rol dan pada tahun 1888 ia menyempurnakan kamera Kodak, kamera pertama yang dirancang khusus untuk gulungan film. Pada tahun 1892, ia mendirikan Eastman Kodak Company, di Rochester New York. Itu adalah perusahaan pertama yang memproduksi massal peralatan forografi standar. Perusahaan ini juga memproduksi film transparan yang fleksibel, yang di rancang oleh Eastman pada tahun 1889 yang terbukti penting untuk perkembangan selanjutnya dari industri film.


1887 Gabriel Lippman reproduksi warna pada foto, namun karena keterbatasan sarana untuk mempubliksaikan karyanya Lippman sulit mengeksplorasi apa yang telah dia temukan saat itu. Lippman adalah seorang fisikawan dan penemu berkebangsaan Perancis, dia menemukan foto berwarna pertama, dia menggabungkan gelombang cahaya yang berbeda dan dalam prosesnya juga membutuhkan lapisan belakang merkuri piring emulsi fotografi. Meskipun kualitas awal yang dihasilkan jauh dari kata sempurna,namun Lippman terus memperbaharui temuannya, pada tahun 1893 Auguste dan Louis Lumiere mengambil foto berwarna yang hampir sempurna. Apa yang ditemukan Lippman dengan foto berwarna pertama yang diciptakannya menginspirasi dunia fotografi untuk menghasilkan karya seni yang lebih baik lagi dengan prinsip yang digariskan lewat penemuan Lippman.


Pada tahun 1907 merupakan pemasaran proses fotografi berwarna pertama kali karena pada tahun ini Autochome lahir sebagai proses fotografi berwarna pertama yang ditemukan oleh Lumière bersaudara, Auguste Lumière dan Louis Lumièredi Lyons, Perancis. Autochrome Lumière ini dipatenkan pada tahun 1904 dan mulai dipasarkan secara komersial pada rentang 1907 sampai 1940. Perusahaan Lumière ini menjual plat kaca ukuran di bawah 2 X 2 inch sampai 15 X 18 inch.


Kinemacolor, proses pewarnaan gambar bergerak pertama yang berhasil diwujudkan untuk penayangan komersial pada tahun 1906, ditemukan oleh George Albert Smith dari Brighton, Inggris. Proses dimana warna aditif dua warna, memotret, dan memroyeksikan film hitam-putih di belakang bolak (layar belakang) dengan filter merah dan hijau.


Dari sekian banyak upaya untuk menghasilkan gambar sinematografi, jumlah terbesar dari perhatian publik sejauh ini tertarik pada sistem yang diciptakan oleh George Albert Smith ini, dan komersialnya dikembangkan oleh Charles Urban dengan nama Kinemacolor. dalam sistem ini, hanya dua filter warna yang digunakan dalam mengambil negatif dan hanya dua dalam memproyeksikan positif. Kamera menyerupai kamera biasa sinematografi kecuali yang berjalan pada kecepatan dua kali, mengambil 32 gambar / detik, bukan 16, dan dilengkapi dengan filter warna berputar dari samping rana biasa. Filter ini merupakan roda kerangka alumunium. Setelah empat segmen, dua yang terbuka (G dan H), datu diisi gelatin merah dicelup, EF, dan keempat mengandung delatin hijau dicelup juga (A dan B). Kamera begitu diarahkan bahwa eksposur dibuat bergantian melalui gelatin merah dan gelatin hijau. Film pankromatik digunakan, dan negatif dicetak dari dalam cara yang biasa, dan itu akan dipahami bahwa ada warna dalam film itu sendiri.


24 "FOTOGRAFI.doc - Google Drive - Google Docs." 2013. 22 Oct. 2013 <https://docs.google.com/document/d/1hVHunJ80LUkZ3n4lOwYqBxheD7JW7Arz0UlTCLVZXg4/edit>
25"Alhazen - Wikipedia, the free encyclopedia." 2004. 18 Oct. 2013 <http://en.wikipedia.org/wiki/Alhazen>

            26 "Nicéphore Niépce - Wikipedia, the free encyclopedia." 2005. 18 Oct. 2013 <http://en.wikipedia.org/wiki/Nic%C3%A9phore_Ni%C3%A9pce>


Comments